RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Kamis, 07 Agustus 2025

UMAT PILIHAN TUHAN
(To Natonno' Puang Matua))

Roma 9:1-9

Setiap orang memiliki identitas. Identitas bisa berupa data diri seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin, agama dan sebagainya yang bisa membantu orang mengenali kita. Identitas juga bisa berupa peran yang melekat pada diri kita. Setiap peran itu harus memperlihatkan kualitas hidup kita, misalnya, sebagai pendeta, guru, atau sebagai orang tua. Demikian halnya dengan identitas sebagai umat pilihan Tuhan, tidak hanya sekedar status tetapi mewujud dalam seluruh aspek kehidupan.


Rasul Paulus sangat berdukacita menyaksikan keadaan bangsanya sebagai umat pilihan Tuhan sehingga dengan tegas ia mengingatkan bahwa pilihan atas mereka sebagai umat Tuhan hanya karena kemurahan Allah. Sebagai umat pilihan Tuhan tidak cukup disebut keturunan Israel melainkan sebagai umat pilihan Tuhan yang harus mereka buktikan melalui kualitas hidup yang dikehendaki Tuhan. Paulus menegaskan bahwa semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, atau keturunan Abraham. Mereka bukan anak-anak menurut daging tetapi anak-anak Allah dan keturunan yang benar (ay 6-8).


Demikian halnya kita yang telah ditebus di dalam Kristus, kita telah menjadi umat pilihan Tuhan, dan bukan sekedar garis keturunan. Karena itu sebagai umat pilihan Tuhan kita harus hidup sebagai orang benar di hadapan Tuhan. Firman Tuhan menegaskan : "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, Supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangnya yang ajaib: kamu yang dahulu bukan umat Allah tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan". (1 Pet. 2:9-10). Amin.

DULU GERSANG KINI SUBUR

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Rabu, 06 Agustus 2025

DULU GERSANG, KINI SUBUR
(Dolona Marangke, Totemno Malompo)

Hosea 14:1-9

Seburuk dan seberat apapun masa lalu tidak ada yang terlalu berat untuk diubah. Selalu ada cara untuk bangkit dari keterpurukan menuju sebuah pemulihan. Ibarat sebuah tanah yang tandus, tidak akan selamanya tandus jika dirawat dan diberi pupuk yang baik.
Kehidupan bangsa Israel terpuruk karena dosa dan pelanggarannya di hadapan Allah. Mereka menyembah berhala, dan hidup dalam dosa. Karena hidup jauh dari Allah, mereka seperti tanah kering dan gersang tidak menghasilkan buah, bahkan hampir mati. Tidak ada yang dapat bertahan hidup jauh dari Alah. Ketika mereka berusaha mencari keselamatan kepada bangsa Asyur, semua itu sia-sia. Allah yang penuh kasih tidak ingin umat-Nya terus menerus terpuruk hingga mati. Olehnya itu, melalui Hosea Allah mengajak bangsa Israel untuk segera berhenti berbuat dosa dan berbalik untuk menjadi umat pilihan yang dikasihi-Nya, bahkan Allah menjanjikan pemulihan bagi umat yang bertobat kepada-Nya. Mereka akan pulih, kembali subur, bahkan menghasilkan buah-buah yang lebat.

Dalam perjalanan kehidupan ini, mungkin kita pernah merasa hidup dalam kekeringan dan kegersangan, putus asa dalam menjalani hidup. Terkadang ketika kita berusaha mencari pertolongan, tetapi tidak juga didapatkan bahkan kita semakin terpuruk. Tuhan ingin menyuburkan kita, memberikan kehidupan yang penuh dengan berkat-Nya, yang bukan hanya berkat berkat jasmani lebih dari semuanya yakni berkat kehidupan kekal dalam Kristus. Baiklah kita senantiasa bertobat dan mengakui dosa kita, serta setia pada jalan-Nya, maka Tuhan yang penuh rahmat akan menjadikan kita seperti pohon yang subur, berakar kuat dan menghasilkan buah yang baik,
 Amin.

KUTUK MENJADI BERKAT

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Rabu, 11 Juni 2025

KUTUK MENJADI BERKAT

(Tampak Ropu Mendadi Passakke)

Bilangan 24:1-9

Bileam adalah nabi yang dikuasai ketamakan bahkan bersedia mengucapkan kutuk dengan bayaran. Raja Moab yaitu Balak mempergunakan kesempatan tersebut dengan membayar Bileam untuk mengucapkan kutuk bagi bangsa Israel. Kutuk merupakan akhir dari sesuatu hal dalam bentuk kesulitan atau kesengsaraan;  karenanya, tidak ada manusia yang menginginkan kutukan melainkan mengharapkan berkat.

Pembacaan dari Bilangan 24:1-9 merupakan peristiwa yang ketiga kalinya Bileam diminta mengutuk lsrael namun justru mengucapkan berkat atas Israel. Menarik sebab perubahan kutuk menjadi berkat berawal dari penglihatan Bileam sendiri bahwa memberkati Israel adalah baik di mata Tuhan. Selanjutnya, Roh Allah menghinggapi Bileam lalu mengucapkan berkat bagi Israel. Dalam ucapan berkat, Bileam mendapat penglihatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan menyatakan kesediaan mendengar firman Tuhan, (3-4). Selanjutnya mengatakan keadaan Israel yang indah, berkelimpahan dan kuat (ayat 5-7) menggambarkan Israel seperti lembah, kebun di tepi Sungai, pohon gaharu dan pohon aras, air (6-7); dan atas semua itu, Allah yang bertindak membebaskan dan melindungi (8). Dari kutuk menjadi berkat terjadi karena kasih Allah dan pertobatan yang dilakukan oleh umat. Kasih Allah mengalahkan kutukan.

"Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau" merupakan kutipan dari Kejadian 12:3 tentang berkat Allah atas Abram yang dipanggil dari negerinya ke negeri yang akan diberikan Tuhan Allah kepadanya. Karena itu, ketaatan sepenuhnya kepada Tuhan menjadi kunci untuk terus mengalami berkat Allah yang tidak akan berkesudahan dalam kehidupan umat pilihan Tuhan, Amin.

KEKUATAN DAHSYAT

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Jumat, 16 Mei 2025

KEKUATAN DAHSYAT

(Kamatotoran Kalle-kallean)

Daniel 7:13-14

Daniel mendapat penglihatan di tempat tidurnya pada tahun pertama pemerintahan raja Belsyazar. Tampak baginya empat binatang besar naik dari laut, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Empat binatang ini menggambarkan bangsa-bangsa kafir yang akan menentang Allah. Daniel melihat suatu gambaran tentang ancaman bahaya yang besar bagi umat manusia. Ancaman ini sulit dikalahkan karena memiliki kekuatan yang dahsyat.

Ditengah-tengah ketakutan menghadapi kedahsyatan penguasa dunia, Daniel melihat seorang yang Lanjut Usia. la adalah Allah yang berkuasa dan berdaulat. Ia adalah Hakim yang memberi batas waktu kekuasaan kepada binatang-binatang tersebut.

Kemudian akan datang seorang Anak Manusia yang dibawa ke hadapan Yang Lanjut Usia. Segala bangsa mengabdi kepadaNya. KekuasaanNya kekal, tidak akan lenyap.

Mengapa Tuhan memberikan pengihatan ini kepada Daniel? Pertama, sebagai cara Tuhan mempersiapkan Daniel untuk menjadi pelayanNya yang setia. Kedua, karena Tuhan memahami penderitaan umatNya dan mengasihani mereka.

Dunia sekarang penuh dengan kerusuhan, perubahan yang begitu cepat menuju kehancuran. Kedasyatan penguasa-penguasa dunia juga semakin nampak. Orang percaya digempur dengan berbagai-bagai pencobaan. Dalam situasi demikian, orang percaya diteguhkan bahwa sekalipun muncul berbagai kedasyatan duniawi namun semua itu akan terkalahkan dengan kekuatan dahsyat Anak Manusia yakni Yesus Kristus Sang Juruselamat. Mereka yang percaya kepada Yesus Kristus tidak akan mengalami kebinasaan kekal melainkan beroleh kehidupan yang kekal. Amin

BUKAN PENGHUJAT ALLAH

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Rabu, 14 Mei 2025

BUKAN PENGHUJAT ALLAH

(Tangia to umpa'kada solangi Puang)

Yohanes 10:31-42

Para pemimpin Yahudi berusaha melaksanakan perintah dalam Imamat 24:16 mengenai orang-orang yang menghuiat (mengaku dirinya Allah). Kejahatan yang mereka tuduhkan kepadaNya adalah penghujatan, yaitu merendahkan dan menghina Allah melalui perkataan. Tiada cara hebat bagi mereka untuk menyerang Injil selain dengan menuduh Kristus sebagai penghujat.

Ketika mereka hendak melemparinya dengan batu Yesus melakukan pembelaan atas dirinya. PembelaanNya diambil dari pekerjaanNya sendiri (37-38). la membuat pernyataanNya sendiri dan membuktikan bahwa la dan Bapa adalah satu. Dia berkata "Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapaku, janganlah percaya kepadaKu." Yesus tidak menuntut iman yang membabi buta. la tídak menuntut orang-orang untuk percaya pada pekerjaan yang la lakukan sebagai pekerjaan BapaNya. la hanya mau jujur menyampaikan tentang siapa Dia sesungguhnya.

Meyakinkan orang yang tidak percaya itu tidak mudah. Sekalipun apa yang dikatakan adalah kebenaran, jika seseorang sudah mengatakan tidak maka ia akan tetap menolak. Ketidak percayaan itu membuat Yesus memasukkan mereka ke dalam golongan domba yang tidak mengenalNya. Harapan kita adalah kita tidak termasuk dalam golongan tersebut, melainkan kita adalah golongan domba-domba yang mengenal Gembalanya. Pilihan bebas tetap ada pada kita. Bukankah Yesus sudah menyampaikan bahwa pekerjaan yang Dia lakukan adalah pekerjaan Bapa dan antara Anak dan Bapa ada kesatuan yang unik. Yesus bukan penghujat seperti tuduhan orang Yahudi melainkan Dia adalah Allah seperti pengakuanNya. Itulah keyakinan dan kepercayaan kita. Percayalah kepadaNya maka engkau akan hidup. Amin.

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi Pelayanan, Liturgi & Multimedia (PLM) :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda