RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)


Selasa, 16 September 2025


 DOSA MENGHAMBAT YANG BAIK

(Iatu kasalan untumang apa kameloan)

 ------- Yeremia 5:18-31 -------

 

Pipa air yang penuh karat dan kotoran akan mengganggu dan menghambat aliran air. Tentunya sumber air tidak pernah berhenti hendak mengalir serta tidak memilih jenis pipa air mana yang akan menjadi salurannya. Yang menghalangi alirannya adalah ketika pipa tersebut tidak bersih.

 
Yeremia 5:18-31 menegaskan bahwa kesalahan dan dosa umat-Nya telah menghalangi yang baik dari mereka. Israel terpilih sebagai umat Allah, namun mereka mengotori pilihan Allah dengan menyembah ilah asing (ayat 18-19). Allah menyebut mereka sebagai bangsa yang tolol, tidak mau mendengar dan tidak takut kepada Tuhan (ayat 20-24). Dosa mereka menghambat kebaikan. Mereka menyukai kejahatan dan suka terhadap ajaran palsu dan kesewenang-wenangan yang membuat Allah murka (ayat 25-31). 


Allah satu-satunya sumber berkat, kebaikan dan kehidupan. Berkat, kebaikan dan kehidupan dari-Nya tentunya hendak diberikan kepada semua orang. Sayangnya, sekalipun Tuhan sudah menyatakannya kepada kita, namun kita sering mengotorinya dengan dosa dan kepalsuan. Dosa membuat kita kehilangan kepekaan bahwa kita adalah umat Allah. Dosa benar-benar melumpuhkan kemam puan kita untuk menerima dan menikmati kebaikan Allah. Seperti karat dan kotoran pada pipa air yang mengganggu dan menghambat aliran air, demikianlah dosa menghambat kebaikan pada dirikita. Oleh karenaitu, jangan bermain-main dengan dosa. Jika dosa membuat saluran kebaikan dari Allah terhambat untuk kita nikmati, maka pertobatan yang sungguh merupakan cara untuk kembali menikmati aliran kebaikan Allah. Percayalah! Allah tidak pernah berhenti memberi kebaikannya. Kitalah yang harus berhenti menghambat kebaikan Allah itu. Amin.

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)


Senin, 15 September 2025


 MANASSA INANGLA SAE

(Dia pasti datang)

 ------- 2 Petrus 3:8-13 -------

 

Ma’din denmo to sarani ma’tangnga’ kumua: na takua tarru’ masaimo te pangngallu’ diona kasaean-Na Kristus sule. Tangdipokadapi kedipasiumpu’mi temai a’gan dadi tu buda bangmo merussa’i lan pa’kamayan sia kapessa’bian  diona parenta-Na Puang. 

Kadan-Na Puang tu ta nannung unnada’iki’ diona kapatonganan untayan kasaean-Na Kristus sule. Bunga’na, ‘sangallo Nasanga Puang pada bangsia sangsa’bu taunna, sia sangsa’bu taunna pada bangsia sangallo’ (ay.8). Ia tekadan-Na umpamaleso diona a'gan massae lako.  Sia la umpamalesoi kumua inang tae’ ta palambi’ la unrekenni tu attu massae lako. Ma’penduanna, tae’ra namarempa tu Puang umpalanda’ pangallu’-Na (ay.9, 10) sangadinna nanai payan kumua ia tu pa’kaboro’-Na umben attu mintu’ tau anna mengkatoba’. Apa maleso duka kumua ia tu kamalillinan lan lino sia to manoka mengkatoba’ la sumpu sumandakna.  Ma’pentallunna, Ia tu kuasa kamalillinan la diukung, iamoto la tuoki’ lan kamaseroan situru’ kadan-Na su’ding den siapi attu. Ma’penna’pa’na, latapake melo te attu umpessa’bianni tu pa’kaboro’-Na Puang sia attu Napa’kamasean   ladinai tontong mengkatoba’. 

Attu tu dinai  untayan kasaean-Na Kristus sule  da‘ anta ranggang. Tae’ra Namarempa tu kasaeanna Kristus, sangadinna belanna Napakaboro’ te lino. Untayan kasaean-Na Kristus tangia diona ussuka‘ sia urreken attu, sangadinna diona kamanassan kumua disearan tu arrang pa’kaboro’-Na lako te lino. Tae’ra anna tang unningaranni Kristus tu kasaean-Na sule, sangadinna diona mintu’ penaa makarra’ anna dibenpa attu kumua denna upa’ anna mengkatoba’. Amin. 

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)


Minggu, 14 September 2025


 BERBAHAGIALAH ORANG YANG KAU DIDIK

(Maupa’ tu to Miada’)

 ------- Mazmur 94:12-23 -------

 

Kelihatannya dunia makin diisi oleh berbagai ketidak adilan, pergumulan mental, sistem yang sewenang-wenang, kebiasaan buruk makin merajalela, semakin banyak orang yang tidak mengindahkan ibadah, perlawanan atas nama budaya demi pemuasan nafsu, dan berbagai kenyataan perilaku tidak benar lainnya. Pertanyaan yang sering mengganggu adalah: apakah Tuhan sedang membiarkan semuanya ini terjadi? Atau: mengapa yang jahat sepertinya semakin kuat? 

Mazmur 94:12-23 memberi didikan yang tegas untuk situasi yang memunculkan berbagai pertanyaan. Tentunya didikan ini ditujukan kepada umat Allah yang terus berjuang di tengah gempuran dosa dan kejahatan. Ay. 12-13 menegaskan bahwa Allah tidak diam, tetapi Dia sedang menempa umat-Nya yang sedang menanggung penderitaan karena iman, dan justru Kualitas umat Allah justru ditemukan dalam menanggung penderitaan. Roma 5:3,4 menegaskan bahwa orang beriman malah bermegah dalam kesengsaraan yang menghasilkan ketabahan, tahan uji dan pengharapan. Selanjutnya, Maz. 94:14-19 menegaskan kehadiran Allah yang menghibur umat-Nya di tengah kekacauan hidup akibat kejahatan orang fasik, serta menghukum kefasikan. Pemazmur yakin bahwa Allah adalah pembela umat-Nya (ay.20-23)

Yakinlah didikan Tuhan di tengah penderitaan dan perjuangan iman membentuk keteguhan, menghasilkan penghiburan dan Dia tampil membela umat-Nya dan menghukum kejahatan. Allah tetap memegang kendali, Allah hadir bertindak dan menguatkan, Dia setia pada kasih perjanjian-Nya. Kita tidak perlu meminta penjelasan mengenai alasan mengapa kejahatan meraja lela. Yang harus kita minta kepadaTuhan adalah kekuatan dan pertolongan-Nya yang akan meneguhkan kita beriman di tengah zaman yang penuh kefasikan. Amin. 

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)


Sabtu, 13 September 2025


 BERTOBATLAH

(Mengkatoba’ komi)

 ------- Yeremia 4 : 5-10 -------

 

Sangkakala adalah alat music tiup yang biasanya terbuat dari tanduk domba Jantan atau logam. Alat music ini memiliki makna simbolis dan rohani yang kuat dalam Alkitab. Fungsinya lebih dari sekedar alat musik, sangkakala digunakan sebagai alat komunikasi Ilahi melalui peringatan dan symbol penghakiman atau pembebasan. Tiupan sangkakala menjadi peringatan bagi bangsa Yehuda bahwa mereka telah melakukan dosa yang tidak berkenan bagi Tuhan. Bangsa Yehuda hidup dalam penyembahan berhala tetapi mereka merasa aman karena adanya para pemimpin agama yang mengatakan“damai akan ada padamu”.

Melalui Nabi Yeremia, Tuhan memperingatkan bangsa Yehuda agar hati-hati dan waspada akan hukuman Tuhan yang akan dinyatakan bagi mereka. Oleh karena itu seruan pertobatan dinyatakan dalam ayat 8 “kenakanlahkainkabung, menangis dan merataplah”. Seruan Allah adalah bentuk kasih-Nya kepada umatnNya agar mereka segera berbenah diri atas dosa yang mereka perbuat. Peringatan tersebut sebagai wujud kasih Allah yan mau membuka pintu pengampunan bagi umatNya yang telah melakukan dosa dengan mendukakan hati Allah. 

Hari ini, Tuhan bisa meniup “sangkakala” sebagai peringatan bagikita. Peringatan tersebut bisa melalui Firmannya, melalui teguran, bahkan musibah yang  kita alami. Tuhan tidak pernah menghukum umatnya tanpa peringatan terlebih dahulu. Peringatan tersebut merupakan cinta kasih Allah yang mau melihat kita berbenahd iri dan menyatakan pertobatan agar kita kembalil ayakmenjadianakNya.

Jika hari ini kita mendapatkan diri kita masih hidup dalam dosa, maka segeralah nyatakan pertobatan, karena kesempatan bertobat itu adalah tanda bahwa Tuhan masi hmengasihi kita. Amin. 

 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)


Jumat, 12 September 2025


 JEBAKAN PENGAJARAN PALSU

(Pea’panna pangadaran mepapusa)

 ------- 2 Petrus 2 : 1-10 -------

 

Dewasa ini kita banyak menyaksikan bagaimana orang-orang lebih tertarik kepada budaya popularitas. Di media sosial misalnya, orang akan senang Ketika memiliki follower dan jumlah like dalam setiap konten yang dibagikan. Hal ini tanpa disadari membuat orang membagikan apapun melalui media sosial, bahkan konten-konten yang tidak mendidik sepertifoto/video porno dan berita hoaks tanpa menyaring apakah konten tersebut bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.


Dalam Alkitab, diceriterakan bahwa nabi-nabi palsu lebih tertarik kepada popularitas dari pada menyampai kan kebenaran. Salah satu ciri utama nabi palsu adalah apa yang mereka katakana enak di telinga meskipun bukan sebuah kebenaran. Petrus memperingatkan agar umat waspada terhadap pengajaran nabi-nabi palsu. Pada masa bangsa Israel ada nabi-nabi palsu di tengah umat. Orang Kristen pun akan menghadapi hal yang sama. Nabi-nabi palsu akan tetap eksis dan memberikan pengaruh negatif bagi kekristenan. Mereka membawa ajaran sesat yang bisa membinasakan, bahkan menyangkal Kristus yang telah menebus mereka. Ajaran dari nabi-nabi palsu sangat populer karena memberikan kenyamanan di tengah umat.  Kepalsuan mudah ditolak Ketika tampil sebagai kepalsuan, tetapi ketika disamarkan sebagai kebenaran, maka hal itu menjadi ancaman. Dibalik ajaran palsu ialah memutar balikkan kasih karunia Allah sehingga menjadi pembenaran untuk melakukan dosa.


Apa yang harus dilakukan oleh umat untuk menghadapi nabi-nabi palsu tersebut? Petrus memberikan nasehat dengan melihat apa yang terjadi bagi Nuh dan juga Lot. Meskipun mereka hidup di tengah ancaman nabi-nabi palsu,tetapi mereka tetap memperlihatkan hidup kudus dan setia sehingga mereka luput dari murka Allah. Amin.
 

Sumber : Buku Renungan Harian Toraya (REHAT)
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi Pelayanan, Liturgi & Multimedia (PLM) :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda