POLITIK ATAS NAMA TUHAN

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

 Jumat, 16 Agustus 2024 

POLITIK ATAS NAMA TUHAN
(Politik Situru’ Sangan-Na Puang)

1 Raja-Raja 1:28-48

Hikmat dan kebijaksanaan sangat penting dalam mengambil keputusan, terutama dalam situasi genting. Hikmat Daud sebagai raja yang diurapi Tuhan kembali ditunjukkan ketika menghadapi suksesi kekuasaan dimana ia harus mewariskan tahta kekuasaan sebagai Raja Israel. Adonia, seorang anak Daud mengangkat dirinya menjadi raja dengan mengandalkan kekuatan kereta-kereta dan tentara berkuda serta 50 pasukan yang berlari di depannya (ay. 5). Ia memenuhi kualifikasi, bukan hanya karena dia anak Daud, tetapi juga karena gagah perawakannya (ay. 6). Tetapi dalam hikmat, Daud malah mengangkat Salomo, bukan Adonia. 
Jika kita memerhatikan cara Daud menangani suksesi ini, sangat jelas bahwa Daud sangat bersandar pada Tuhan. Ia memenuhi sumpahnya kepada Batsyeba, yang dulu diucapkan demi Tuhan Allah Israel, bahwa Salomo anak Batsyeba yang akan menggantikannya menjadi Raja (ay. 29-30). Selain itu, jika Adonia mengangkat dirinya menjadi raja dengan mempertontonkan kekuatan tentara, Daud justru memerintahkan pengangkatan Salomo dilakukan oleh Imam Zadok & Nabi Natan (ay. 34). Nabi dan Imam adalah representasi kehadiran Allah dalam suksesi ini, sebagaimana dulu Daud juga diurapi oleh Nabi Samuel (1 Sam. 16:1-13). Hal ini sejalan dengan konsep pemerintahan Allah yang telah ditetapkan Tuhan sejak Israel menjadi kerajaan. Dengan demikian, Daud memahami suksesi takhtanya sebagai pekerjaan Allah. 
Mungkin kita sering berhadapan dengan situasi politik yang tidak menentu. Renungan atas firman Tuhan ini kiranya menjadi penyejuk di tengah kegersangan dan pendangkalan pemahaman atas politik yang sedang melanda kita dalam bentuk politik transaksional, perebutan kekuasaan dan jabatan yang tidak sehat, dsb. Amin.

KUASA ROH KUDUS

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Kamis, 15 Agustus 2024 

KUASA ROH KUDUS
(Kuasa Penaa Masallo’)

Kisah Para Rasul 6:8-15

Kisah Stefanus yang tidak goyah imannya dalam menghadapi tuduhan dan fitnah merupakan rangkaian peristiwa iman yang terjadi pasca keturunan Roh Kudus di Yerusalem (Pentakosta - pasal 2). Penulis kitab Kisah Para Rasul memerlihatkan betapa dahsyatnya kuasa Roh Kudus bekerja di dalam diri orang-orang yang telah mengalami Pentakosta, terutama Para Rasul dan pemuka-pemuka komunitas Kristen perdana. Roh Kudus membuat semangat mereka membara untuk memberitakan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Sejak kemunculan dan karyanya sebagai salah satu dari tujuh orang yang terpilih untuk pelayanan diakonia, Stefanus digambarkan sebagai orang yang dipenuhi kuasa Roh Kudus (Kis. 6:5, 6:8, 6:55). Oleh kuasa Roh Kudus, ia dimampukan bukan saja melakukan mujizat, tetapi juga memiliki hikmat dalam menerangkan dan bersoal-jawab tentang isi Kitab Suci dan penggenapannya dalam Yesus Kristus. Orang-orang Yahudi yang tidak sanggup berdebat dengan dia kemudian menyeret dia ke hadapan Mahkamah Agama untuk diadili. Akhirnya ia mati dibunuh karena konsistensi iman dan pengajarannya.

Menghadapi rupa-rupa situasi yang bisa melemahkan iman kita, bacaan ini mengajak kita untuk teguh dalam iman dan mengandalkan kuasa Roh Kudus. Roh Kudus mengaruniakan hikmat yang membuat kita bisa bersaksi dengan benar. Kuasa Roh Kudus membuat kita tidak mudah tawar hati ketika kita menegaskan kebenaran iman meski mengalami penolakan hingga fitnah. Kuasa Roh Kudus membuat Stefanus memiliki keteguhan jiwa dan ketenangan batin, termasuk saat-saat ia menyongsong kematian karena Injil yang diberitakannya. Kiranya itulah yang membuat orang yang memandangnya bagaikan melihat muka malaikat (ay. 15). Amin.

AKULAH ROTI HIDUP

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Rabu, 14 Agustus 2024 

AKULAH ROTI HIDUP
(Akumo Roti Katuoan)

Yohanes 6:35-40

Dipasalian rinding, dipaleko’na manangnga adalah ungkapan Toraja yang dilekatkan pada posisi seseorang yang diabaikan atau dikucilkan dari komunitas. Dalam konteks kekerabatan orang Toraja yang sangat kuat aspek hidup bersama, dipasalian rinding dipaleko’na manangnga merupakan sesuatu yang sangat tidak diinginkan. Dari situ kita bisa berefleksi mengenai posisi setiap orang dalam komunitas orang percaya. Pengajaran Yesus Kristus tentang Roti Hidup ini sangat menolong kita merenungkannya.

Yesus Kristus menggambarkan penerimaan dan pengalaman akan inkarnasi diri-Nya sebagai suatu pengalaman imajinatif memakan Roti Hidup dari sorga. Pengalaman tersebut bertolak dari – sekaligus sebagai pengganti – pengalaman Israel memakan roti manna pada zaman Musa. Roti manna mengenyangkan dan menghilangkan dahaga sesaat, sementara menerima Roti Hidup, yakni Yesus Kristus, tidak akan membuat lapar dan haus lagi. Pengalaman spiritual tersebut mewujud dalam sikap datang kepada-Nya dan menerima pekerjaan Bapa melalui diri-Nya. Orang yang datang kepada-Nya tidak akan terbuang (dipasalian rinding) melainkan akan masuk ke dalam komunitas orang percaya yang menerima keselamatan. Dua kali Yesus Kristus menyampaikan bahwa pekerjaan yang sedang Ia kerjakan berkaitan langsung dengan kebangkitan orang percaya di akhir zaman (ay. 39 & 40).

Memakan Roti Hidup membuat kita terhisab ke dalam rancangan penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus. Kita menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari komunitas orang percaya. Marilah kita bersungguh-sungguh menghayati dan mewujudkan pengalaman spiritual tersebut ke dalam praksis hidup sehari-hari. Itulah respons yang benar atas ajakan Juruselamat untuk memakan Roti Hidup. Amin.

HARI TUHAN

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Selasa, 13 Agustus 2024 

HARI TUHAN
(Allo-Na Puang Matua)

2 Petrus 3:14-18

Datangnya Hari Tuhan merupakan salah satu pengharapan yang sangat kuat hidup dalam jemaat mula-mula. Ia bukanlah hari yang menakutkan akan tetapi hari saat segala sesuatu dibaharui dalam kasih Tuhan. Pengharapan itu berdasar pada ajaran-ajaran Yesus tentang akhir zaman, kedatangan-Nya kembali, kebangkitan, dan lain sebagainya. Rupanya, ajaran ini telah membangkitkan berbagai respons di kalangan orang Kristen, tidak jarang jatuh ke dalam kesesatan. Hal itu bisa terjadi ketika yang menjadi pusat perhatian dan perenungan Hari Tuhan adalah soal waktu kedatangan Yesus Kristus kembali (jam, tanggal, bulan, dan tahun).

Bacaan ini merupakan satu pengingat sekaligus nasihat tentang apa yang utama dalam hidup jemaat dalam menantikan hari Tuhan. Hal yang penting bukanlah mengetahui kapan itu terjadi (Mat. 24:43-44), melainkan berjuang untuk hidup tidak bercacat dan bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia (ay. 14). Orang Kristen senantiasa diajak untuk terus menggumuli hidupnya, berhikmat menimbang pengajaran yang benar di tengah rupa-rupa pengajaran sesat (ay. 15-17). Ayat 17 menekankan pentingnya mengenal hukum dan tidak kehilangan pegangan yang teguh. Pada akhirnya, hal yang utama adalah jemaat dapat bertumbuh dalam anugerah dan pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat, yaitu Yesus Kristus (ay. 18).

Pada zaman kini, pesan firman Allah menyapa kita dalam kehidupan beriman. Kita dengan mudahnya mendapati dalam media sosial berbagai ajaran atau gaya hidup yang tidak lagi berpadanan dengan kehendak Kristus. Tak ayal dengan mudahnya kita menyimpang dari ajaran dan gaya hidup yang menyimpang. Menyikapi itu semua, kenalilah kehendak Tuhan dalam firman-Nya yang senantiasa menyapa dan meneguhkan iman serta pengharapan kita. Amin

NAPEMBULOI PUANG

RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)

Senin, 12 Agustus 2024

NAPEMBULOI! PUANG
Tuhan yang membela

Pa’pudian 57:1-72

lake dipelalanni te kadanna to ma’pudi lan te pa’basan. manassa lendu’ masangna tu katuoan natingoi. la tu to unkabiri’i sia morai umpatei sangtinti to singa tu lendu’ metakuranna, umpadukku api kasanggangan, ia tu isinna susi doke sia tinaran, mataran tu lilana butung la’bo‘. Denraka kasalanna tu to ma’pudi? Tae’ra kakadakean na pogau‘ sangadinnari kamabirisanna Saul lako kalena.

Belanna pussak tongan tu to ma’pudi saelako butung la moro’mo tu kapatongananna, apa tontongsia mengkilala kumua tae’ anna la unneloranni Puang la Sanggang. lamoto na lan ay.2 napamanassa tu pengkamoyana lako Puang situang ungkanappai’ (3) kumua Puang la untundui sia umpasundunanni tu mintu’na apa. lamoto belanna lantuk tongan lan kamassoronganna lako Puang anna urunganni moi anna
talimbungi ualinna apa tontong ma’tan sia rapa’ tu penaanna (8). Male tongan tipasirri’ tu to ma’pudi dolu buntu sia membuni lan lo’ko’ belanna naula’ manuk-manuk ualinna, apa belanna kuasanNa Puang tu ungkulamu tarunoi saelako tae’ lalanna tu to ungkabiri’i
la ussanggangi tu katuoanna. 

Pembuda ki’ untungoi temai kamabirisanna tau lako kaleta belanna umpana’ta’ki’ katonganan. Buda tau pabali-bali lako temai kameloan’ dipokada sia dipana’ta’, apa tae’ annaladen sosso’ penaa sia tangla nakamummu’ki’ tu la tontong mendadi sa’bi katongananNa Puang. Kanappai’ kumua Puang la umpembuloiki’ diomai mintu’ ualinta. Amin.

Image

Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Klasis Kalimantan Timur & Tengah
Wilayah V Kalimantan.

Badan Hukum: Keputusan Menteri Agama R.I. No.26 Tahun 1971, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri R.I. No.: 61/DJA/1973

Alamat :

Jl. DI Panjaitan No.27 Samarinda
Kalimantan Timur, Indonesia0

Kontak Pelayanan :

(+62) 541 734508

Email :

tatausaha@gtjemaatsamarinda.org

Website :

https://gtjemaatsamarinda.org

Pendeta Jemaat :

Pdt.Joice Limbong (082158239828)
Pdt.Alexzander Bilang (081342517205)

Komisi Pelayanan, Liturgi & Multimedia (PLM) :

Pnt. Hermin Mongan (081347732609)

Staf Administrasi :

Dkn. Zet Borong (081346315152)

Staf Keuangan :

Sdr. Obednego (085250906856)

©Tim Pengelola Website Jemaat Samarinda