Bahan Penelaahan Alkitab (PA) : Kolose 3:1-11
TUJUAN :
1. Jemaat menghidupi statusnya sebagai manusia baru
2. Jemaat memahami, bahwa ketamakan adalah kebodohan bagi Tuhan dan membawa kepada kebinasaan.
PEMAHAMAN TEKS :
Sejak kita percaya kepada Yesus, kita sudah berada dalam kehidupan baru, namun keadaan hidup orang percaya selalu diperhadapkan dengan pergumulan antara dosa dan anugerah, antara yang lama dan yang baru. Namun, Roh Kudus hadir dan berkarya untuk terus menginsyafkan kita akan dosa dan kebenaran serta menuntun kita kepada pertobatan sebagai gaya hidup dalam status sebagai manusia baru.
Manusia baru inilah yang hendaknya terus ditampakkan dalam keseharian orang percaya. Seperti apa manusia baru itu?
Pertama, mencari perkara yang di atas. Yang dimaksudkan ialah, karena manusia baru ialah mereka yang dibangkitkan bersama dengan Kristus (manusia yang awalnya mati karena dosa, kini telah dibangkitkan di dalam kebangkitan Yesus), maka seluruh kehidupan manusia hendaknya terus mengupayakan seluruh kehendak Allah yang telah membangkitannya. Kedua, menjadi seperti Kristus. Artinya, menjadi manusia baru, hendaknya mencerminkan Kristus, yakni pikiran, perkataan dan perbuatan yang didasarkan pada kasih Kristus.
Manusia baru berarti siap untuk mematikan segala hawa nafsu duniawi yang bisa mendatangkan murka Allah. Menjadi manusia baru ialah proses untuk terus membarui diri dalam tuntunan Roh Kudus, apa yang dibaharui? Pikiran yang selalu memikirkan kehendak Allah. Had yang dipertajam untuk peka terhadap kebenaran. Tindakan yang berorientasi pada cinta kasih Kristus, bukan pada diri sendiri.
PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI
1. Bagaimana menghidupi status sebagai manusia baru?
(Apara tu sipatu lana pogau’ to mangka didadian ba’ru?)
2. Baca kembali ayat 6-8, mengapa tindakan-tindakan itu dapat mendatangkan murka Allah?
(Basai sule tu aya’ 6-8, matumbari na iatu penggauran-penggauran iato, umpabu’tu kasengkeanNa Puang Matua?)
Sumber : Buku MEMBANGUN JEMAAT 2025
Diterbitkan oleh Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja.