RENUNGAN HARIAN TORAYA (REHAT)
Kamis, 22 Agustus 2024
MAKIN LAMA MAKIN KUAT
( Sa masasainna sa mawatang-watangna )
Mazmur 84:1-13
Mungki Saja, ada burung walet yang membuat Sarangnya dalam gereja-gereja kita. Sekalipun Sarang-sarangnya telah dibersihkan, tetap saja mereka membuat sarangnya lagi. Sepertinya mereka senang bersarang dalam gereja. Mazmur ini merupakan ungkapan kerinduan kepada Allah dan bait-Nya. Mazmur ini ditulis saat Israel berada dalam pembuangan di Babel. Namun, Tuhan dan kediaman-Nya ada di dalam hati pemazmur, karena itu pemazmur begitu rindu sampai tak bisa lagi ditahan. Sebab itu, pada ayat 3, pemazmur berkata, “Jiwaku hancur.” Rindu hingga hati sesak, tetapi hati dan dagingnya bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. Rindu yang bercampur aduk. Lebih baik melayani Tuhan dalam kesendirian daripada melayani dosa bersama orang banyak (ay. 11).
Pemazmur menyebutkan bahwa orang yang diam di rumah Tuhan, yang merindukan Tuhan dengan sungguh, yang hatinya berpaut pada Tuhan, yang ada dalam persekutuan dengan Tuhan, adalah orang-orang yang berbahagia. Mereka akan mendapat kekuatan dalam kehidupannya, bahkan melintasi lembah baka bukan lagi tempat yang menakutkan dan mengkhawatirkan. Lembah baka adalah lembah air mata dan merupakan ekspresi kesedihan, kekeringan, dan duka.
Orang benar menaruh hati pada Tuhan dan merindukan rumah-Nya. Menaruh Tuhan dalam setiap tujuan yang ingin dicapai. Hidup bagaikan ziarah, perjalanan yang panjang membutuhkan kekuatan bukan saja fisik tetapi rohani. Orang yang senantiasa menaruh Tuhan dalam hatinya, akan memeroleh berkat kekuatan dan penghiburan, sehingga perjalanan ini bukan lagi perjalanan yang mengawatirkan. Percayalah orang yang berjalan berjalan bersama Tuhan, tidak akan lemah, tetapi makin lama makin kuat. Amin.